Sabtu, 21 Agustus 2010

25 Ribu Ton Meteor Jatuh Ke Bumi Setiap Tahun


Metrotvnews.com, Jakarta:  Debu meteor yang menjatuhi bumi setiap tahun mencapai berat rata-rata 25 ribu ton.

"Benda langit yang jatuh ini termasuk yang berbentuk debu meteor yang telah hancur terbakar di atmosfer maupun debu meteor yang akhirnya mengendap di bumi atau yang masuk ke laut," kata pakar astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Prof Dr Thomas Djamaluddin, di Jakarta.

Setidaknya ada 500 meteor yang jatuh ke bumi setiap tahunnya seukuran meteor yang jatuh di Duren Sawit, lanjut dia sambil menambahkan bahwa tidak ada peningkatan frekuensi jatuhnya meteor sejak dulu hingga kini.

Namun demikian, ia meminta, masyarakat tidak perlu khawatir, karena sebagian besar meteor jatuh ke laut, dan sangat jarang yang jatuh di kawasan pemukiman.

Meteor yang jatuh ke bumi, ujarnya, juga tidak perlu dikhawatirkan karena tidak menimbulkan radiasi ataupun mengandung zat beracun karena unsur-unsurnya sama saja dengan unsur yang ada di bumi.

"Meteor tidak berdampak apapun kepada manusia di bumi, kalaupun berdampak hanya karena paparan panasnya yang langsung menjadi dingin begitu memasuki atmosfer bumi," katanya.

Begitu pula resiko akibat kecepatan jatuhnya meteor semakin dekat dengan bumi semakin melambat karena adanya hambatan udara dan sampai pada ketinggian 20-30km meteorit pun hanya jatuh bebas.

Pada kejadian terbaru laporan jatuhnya meteor di Bima NTB pada 3 Mei 2010, lanjut dia, LAPAN sudah mendapatkan batuan yang berasal dari lokasi jatuhnya meteor tersebut dari Bapeten dan telah membawanya ke laboratorium geologi ITB untuk menguraikan unsur-unsurnya.

Kesimpulan awal terhadap batuan dari lokasi jatuhnya meteor di Bima tersebut, menurut dia, bukanlah batuan meteor tetapi merupakan lelehan dari batuan di sekitar jatuhnya meteor, yang kemudian membeku kembali.

"Ini mengindikasikan adanya paparan panas sangat tinggi dari meteor yang jatuh, sehingga unsur silika yang hanya mencair pada suhu 1.600 derajat Celcius di sekitarnya bisa meleleh. Juga ada indikasi sifat magnetik yang menunjukkan adanya unsur besi di meteorit tersebut," katanya. (Ant/ICH)

0 komentar: