Kompetisi sepakbola Liga Indonesia rencananya akan mulai bergulir pada 8 Oktober mendatang. Bagaimana perjalanan menuju ke sana sejauh ini?
Dengan kompetisi akan segera bergulir sekitar dua bulan ke depan, temuan cukup mengejutkan dilontarkan oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. Dalam sebuah acara awal pekan ini, Djohar memaparkan kalau klub yang sudah dinyatakan masuk kategori klub profesional yang ditetapkan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC), sejauh ini tidak sampai berjumlah 10.
Klub-klub yang sudah memenuhi syarat itu terdiri dari enam klub peserta Indonesia Super League (ISL) dan sisanya dari Liga Primer Indonesia (LPI): Semen Padang, Persib, Pelita, Deltras, Arema Indonesia dan Sriwijaya FC dari ISL, dan Persema Malang, PSM Makkassar dan Persibo dari LPI.
Untuk dapat disebut sebagai klub profesional sendiri ada lima syarat yang mesti terpenuhi yakni aspek legal, finansial, administrasi personal, sporting dan infrastruktur. Kriteria itu datang dari AFC dan disebutkan telah disampaikan AFC sejak tiga tahun lalu meski belum mendapat respon serius.
PSSI di bawah Djohar rupanya berniat mencamkan benar aturan tersebut. Setidaknya aturan tegas untuk aspek legal dan aspek keuangan sudah ditentukan tegas.
Untuk aspek legal, PSSI mewajibkan seluruh klub sepakbola profesional memiliki badan hukum yang berbentuk Perseroan Terbatas atau Koperasi atau Yayasan. Sedangkan untuk aspek keuangan, PSSI menerapkan sejumlah kebijakan ketat berupa deposito partisipasi senilai Rp 5 miliar untuk setiap klub profesional yang ingin berkompetisi di level satu. Selain itu, klub juga harus memiliki Budgeting Cap sebesar Rp 15 miliar.
Ditilik dari jumlah klub yang sudah memenuhi syarat-syarat untuk disebut sebagai klub profesional, sebagaimana dijelaskan Djohar sebelumnya, jelas terindikasi kalau masih banyak klub yang belum atau sulit memenuhinya. Padahal jika tidak memenuhi syarat, klub tersebut harus rela berstatus klub amatir.
Pun begitu, Djohar telah memberikan alternatif. Menurutnya, klub-klub ISL yang belum siap memenuhi syarat AFC dapat bergabung dengan klub LPI yang sudah berkiprah tanpa dana APBD.